Bermain Keyboard memang menyenangkan bagi saya, walaupun teori musik
saya hanya secuil. Hal ini memberikan kenikmatan tersendiri bagi saya,
terlebih jika ada yang mengomentari performance/cara kita bermain, ya
ga?
Disini saya coba berbagi pengalaman tentang bagaimana memainkan melodi
instrumen agar terdengar lebih mendekati performance aslinya.
Perlu diperhatikan bahwa Keyboard memiliki sound-sound instrumen yang
disampling sedemikian rupa sehingga mirip dengan suara aslinya.
Disamping itu, ditambahkan juga fitur-fitur pendukung seperti Effect,
Sustain, Pitch Bend, Modulation, Touch Sense, After Touch, Portamento,
Solo, Key Scaling, dll untuk mengimbangi dinamikal performance pada
setiap instrumen.
Kunci utama untuk memainkan melodi instrumen pada keyboard adalah
mengetahui teknik memainkan instrumen asli itu sendiri. Saya akan coba
menjelaskan beberapa hal yang harus diperhatikan untuk memainkan
beberapa jenis instrumen.
STRINGS, VIOLIN, VIOLA, & CELLO
Kita tentunya sudah mengetahui bahwa alat ini dimainkan dengan cara
digesek. Nah, pada alat ini kita perlu mengetahui bagaimana alat
tersebut dimainkan. Ini meliputi touch (ketika awal instrumen
dibunyikan), after touch (setelah instrumen dibunyikan), pitch(perubahan
frekuensi/tone nada instrumen), modulasi (gelombang suara pada
instrumen).
Kita dapat menggunakan pengaturan TOUCH SENSE, nilai 6 keatas saya rasa
cukup untuk pencapaian Touch, hal ini akan berpengaruh pada velocity
(keras/tidaknya kita menekan tuts pada keyboard diawal penekanan).
AFTER TOUCH berpengaruh pada Velocity setelah instrumen tersebut
dibunyikan. Setelah kita menekan tuts keyboard, kita dapat menekan tuts
dengan keras/lunak, semakin keras kita menekan tuts, maka semakin keras
pula bunyi yang dihasilkan.
Kita dapat menggunakan PITCH BEND untuk menaikkan/menurunkan nada
instrumen. Strings umumnya tidak memerlukan ini, kecuali pada beberapa
jenis strings. Pada biola kita dapat menggunakan Pitch Bend untuk
menyeimbangi naik/turunnya nada, cara ini membutuhkan feeling.
MODULASI, fitur ini berpengaruh pada gelombang suara yang dihasilkan.
Seperti gelombang nada dan gelombang amplitude/level/velocity. Baik
digunakan pada biola.
ACOUSTIC GUITAR
Pada instrumen ini kita tidak membutuhkan Modulasi dan After Touch,
karena alat musik ini tidak mengalami gelombang suara setelah dipetik.
Pitch bend juga dapat digunakan, akan tetapi tidak dengan nilai yang
terlalu ekstrim.
Perhatikan dinamik velocity pada saat menekan tuts.
SAXOPHONE
Fitur keyboard yang digunakan pada instrumen ini hampir sama dengan yang
digunakan pada violin, akan tetapi cara memainkannya berbeda. Pitch
bend (bawah ke tengah) digunakan pada saat perpindahan nada rendah ke
nada yang lebih tinggi, yaitu pada awal bunyi nada yang lebih tinggi.
ACCORDION & HARMONIUM
Jangan sekali-kali menggunakan Pitch Bend pada instrumen ini, karena
akordion tidak pernah menggunakan Pitch Bend untuk naik/turunnya nada.
Instrumen ini tidak memerlukan portamento dan juga Modulasi. Instrumen
ini murni dimainkan dengan menekan tuts. Fitur lain yang digunakan,
Touch dan Aftertouch.
SERULING/FLUTE
Pada instrumen ini kita dapat menggunakan Portamento yang dapat diatur
pada Sound Setting, aturlah nilainya s/d maksimal 35, sedikit modulasi
juga dapat digunakan pada ujung bunyi. Untuk mencapai nada seruling yang
diinginkan, pemain seruling membuka/menutup lubang pada seruling dan
keras/tidaknya hembusan pada seruling juga berpengaruh pada bunyi yang
dihasilkan. Perhatikan juga range nada, usahakan bermain dalam range
nada tidak lebih dari 1 setengah oktaf atau lebih beberapa not.
Sekian dulu tips dari saya. Ini cuma sekedar tips dan tidak mutlak,
semuanya tergantung jenis instrumen. Di lain kesempatan saya coba
tambahkan beberapa instrumen lainnya. Mohon maaf jika terdapat kesalahan
dalam artikel ini. Jika ada tips dari rekan-rekan, saya akan sangat
berterima kasih sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar