Rabu, 08 Agustus 2012

Cara Memainkan Melody dalam Keyboard

Bermain Keyboard memang menyenangkan bagi saya, walaupun teori musik saya hanya secuil. Hal ini memberikan kenikmatan tersendiri bagi saya, terlebih jika ada yang mengomentari performance/cara kita bermain, ya ga?

Disini saya coba berbagi pengalaman tentang bagaimana memainkan melodi instrumen agar terdengar lebih mendekati performance aslinya.

Perlu diperhatikan bahwa Keyboard memiliki sound-sound instrumen yang disampling sedemikian rupa sehingga mirip dengan suara aslinya. Disamping itu, ditambahkan juga fitur-fitur pendukung seperti Effect, Sustain, Pitch Bend, Modulation, Touch Sense, After Touch, Portamento, Solo, Key Scaling, dll untuk mengimbangi dinamikal performance pada setiap instrumen.

Kunci utama untuk memainkan melodi instrumen pada keyboard adalah mengetahui teknik memainkan instrumen asli itu sendiri. Saya akan coba menjelaskan beberapa hal yang harus diperhatikan untuk memainkan beberapa jenis instrumen.

STRINGS, VIOLIN, VIOLA, & CELLO

Kita tentunya sudah mengetahui bahwa alat ini dimainkan dengan cara digesek. Nah, pada alat ini kita perlu mengetahui bagaimana alat tersebut dimainkan. Ini meliputi touch (ketika awal instrumen dibunyikan), after touch (setelah instrumen dibunyikan), pitch(perubahan frekuensi/tone nada instrumen), modulasi (gelombang suara pada instrumen).

Kita dapat menggunakan pengaturan TOUCH SENSE, nilai 6 keatas saya rasa cukup untuk pencapaian Touch, hal ini akan berpengaruh pada velocity (keras/tidaknya kita menekan tuts pada keyboard diawal penekanan).

AFTER TOUCH berpengaruh pada Velocity setelah instrumen tersebut dibunyikan. Setelah kita menekan tuts keyboard, kita dapat menekan tuts dengan keras/lunak, semakin keras kita menekan tuts, maka semakin keras pula bunyi yang dihasilkan.

Kita dapat menggunakan PITCH BEND untuk menaikkan/menurunkan nada instrumen. Strings umumnya tidak memerlukan ini, kecuali pada beberapa jenis strings. Pada biola kita dapat menggunakan Pitch Bend untuk menyeimbangi naik/turunnya nada, cara ini membutuhkan feeling.

MODULASI, fitur ini berpengaruh pada gelombang suara yang dihasilkan. Seperti gelombang nada dan gelombang amplitude/level/velocity. Baik digunakan pada biola.

ACOUSTIC GUITAR

Pada instrumen ini kita tidak membutuhkan Modulasi dan After Touch, karena alat musik ini tidak mengalami gelombang suara setelah dipetik. Pitch bend juga dapat digunakan, akan tetapi tidak dengan nilai yang terlalu ekstrim.
Perhatikan dinamik velocity pada saat menekan tuts.

SAXOPHONE

Fitur keyboard yang digunakan pada instrumen ini hampir sama dengan yang digunakan pada violin, akan tetapi cara memainkannya berbeda. Pitch bend (bawah ke tengah) digunakan pada saat perpindahan nada rendah ke nada yang lebih tinggi, yaitu pada awal bunyi nada yang lebih tinggi.

ACCORDION & HARMONIUM

Jangan sekali-kali menggunakan Pitch Bend pada instrumen ini, karena akordion tidak pernah menggunakan Pitch Bend untuk naik/turunnya nada. Instrumen ini tidak memerlukan portamento dan juga Modulasi. Instrumen ini murni dimainkan dengan menekan tuts. Fitur lain yang digunakan, Touch dan Aftertouch.

SERULING/FLUTE

Pada instrumen ini kita dapat menggunakan Portamento yang dapat diatur pada Sound Setting, aturlah nilainya s/d maksimal 35, sedikit modulasi juga dapat digunakan pada ujung bunyi. Untuk mencapai nada seruling yang diinginkan, pemain seruling membuka/menutup lubang pada seruling dan keras/tidaknya hembusan pada seruling juga berpengaruh pada bunyi yang dihasilkan. Perhatikan juga range nada, usahakan bermain dalam range nada tidak lebih dari 1 setengah oktaf atau lebih beberapa not.


Sekian dulu tips dari saya. Ini cuma sekedar tips dan tidak mutlak, semuanya tergantung jenis instrumen. Di lain kesempatan saya coba tambahkan beberapa instrumen lainnya. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam artikel ini. Jika ada tips dari rekan-rekan, saya akan sangat berterima kasih sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar