Selasa, 26 Juli 2011

Soal Untuk kelas X A dan B(sekedar referensi)


Jawablah pertanyaan berikut dengan spesifik dan sesuai dengan perasaan yang anda alami

1.     Apa pendapat anda tentang Guru anda(sukai)?
A.Cakep                        B.Pintar                       C.Suka Marah          D.Supel
2.     Bagaimana Cara mengajar dari Guru yang anda sukai
A.Materi terus menerus
B.Soal Lalu Materi
C.CBSA(Catat Buku Sampai Habis)
D.Tidak pernah diajar
3.  Pelajaran apa yang paling anda suka
     A.MTK                          B.B.inggris                 C.B.indonesia           D.Kimia
4.  Bila anda jadi Guru,setelah itu Guru menajadi siswa,apa yang anda lakukan
     A.Malu dalam menyampaikan materi
     B.Yakin bisa menggantikan Guru tersebut
     C.Tidak mau melakukan tugas tersebut
     D.Tidak masuk pada jam pelajaran yang diajarkan
5.  Pernah anda dihukum oleh guru anda
     A.Pernah                       B.Sering                      C.Tidak pernah         D.kadang2
6.  Apa yang anda alami setelah anda d hukum oleh Guru tersebut?
     A.Sedih                         B.Senang                     C.Kepingin lagi        D.Sedih campur senang
7.  Bagaimana Bila Guru yang anda sukai pindah tempat mengajar
     A.Sedih                         B.Senang                     C.Menangis              D.Sedih campur senang
8.  Mengapa anda ingin bersekolah
     A.Ingin mendapatkan ilmu
     B.Ingn memperbanyak teman
     C.Kepingin mendapat ijazah
     D.Mencari jodoh
9.  Siapa yang membiayai anda bersekolah?
     A.Beasiswa                   B.Ortu                         C.Saudara                 D.Anda sendiri
10 Apakah anda bersekolah dengan bekerja
     A.Ya                              B.Tidak                       C.Bisa Mungkin       D.Kalau terpaksa
11 Bagaimana sekolah yang anda impikan
     A.banyak siswanya       B.Sarprasnya mendukung                            C.Mewah    D.Dekat rumah
12 Apa yang anda harapkan dari teman anda
     A.Bisa dicontekin         B.Bisa Sharing            C.Tempat curhat      D.teman bermain
13 Apakah anda bersedia mengikuti peraturan yang berlaku disekolah tersebut
     A.Ya                              B.Tidak                       C.Bisa Mungkin       D.Kalau terpaksa
14 Apa yang anda lakukan setelah anda lulus dari kuliah ini
     A.jadi sampah masyrakat
     B.Orang pintar
     C.Orang yang berguna bagi nusa dan bangsa
     D.Pemain Musik
15.Anda sadar dengan apa yang anda tulis diatas
     A.Ya                              B.Tidak                       C.Bisa Mungkin       D.Kalau terpaksa

Kiat Sukses Membuat MADING Sekolah

KIAT SUKSES MEMBUAT MADING SEKOLAH

Kiat Sukses Membuat Mading

     Alangkah senangnya kalau sekolah kita punya majalah dinding (mading) yang menarik dan tidak membosankan. Bagaimana kiat membuat mading oke seperti itu ? Berikut tips yang bisa dijadikan referensi untuk membuat mading jadi tambah oke.:
1) Kalau di sekolah belum ada tim pengelola mading, segeralah berinisiatif dan mengkonsultasikan dengan guru pembina dan pihak sekolah.
 2) Setelah diijinkan bersama guru pembina mengumpulkan teman-teman yang memiliki minat dan bakat khususnya seperti penulisan, reportase, komputer, dan desain. Ingat, jangan asal dan salah pilih ! pokoknya pilih temen yang komit dan totalitas kerjanya bisa diandalkan biar tim bisa bekerja dengan baik.
 3) Buat rencana penerbitan. Boleh setengah bulan sekali, satu bulan sekali atau satu semester sekali. Sejalan dengan itu tentukan juga nama mading sekolah kamu, misalnya Smunke News, Waroeng Smuda, Cakrawala, dll.
4) Tentukan struktur organisasi dan deskripsi masing-masing jabatan seperti pemimpin redaksi, reporter, fotografer, sampai tugas desainer grafis.
5) Bikin rubrikasi yang menarik, nggak uzur atau ketinggalan jaman. Misalnya : rubrik featur foto, laporan utama, liputan khusus, profil, jelajah, cerpen, dll.
6) Saat hunting mencari berita, pastikan sudah mendapat bekal teknik dasar reportase, baik teknik wawancara maupun teknik penulisan berita.
7) Sebelum melakukan wawancara, persiapkan peralatan seperti HP, kamera foto / video, tape recorder, dan jangan lupa daftar pertanyaan. Sehingga saat wawancara, pertanyaan yang dilontarkan terarah dan memiliki nilai berita tinggi.
8) Pake tanda pengenal / kartu identitas biar pede, jangan sampe maw wawancara malah diwawancarai.
9) Tingkatkan kemampuan komputer kamu, terutama tentang olah foto, sering browshing, baca koran, majalah, liat TV, dan sumber-sumber informasi lainnya, biar berita yang kita tampilkan menarik, segar, dan up to date. Dan yang lebih penting : 10) Ada keinginan, keberanian mencoba, dan keyakinan diri yang kuat, bahwa kamu BISA !
     Majalah dinding sekolah secara sederhana dapat diartikan sebagai salah satu sarana bagi penghuninya (siswa dan/atau guru) untuk menyalurkan bakat dan minat di bidang tulis-menulis. Isinya bisa berupa berita seputar sekolah, opini tentang suatu masalah yang lagi trend, informasi mengenai perkembangan teknologi, dan lain-lain yang merupakan hasil kreasi pengelolanya. Melalui Mading siswa atau guru dapat mengaktualisasikan dirinya, tentu melalui hasil karya sesuai kebutuhan Mading tersebut.
Mading sebagai sarana komunikasi membutuhkan pengelolaan yang baik, sehingga pesan yang disampaikan bisa mencapai sasaran sebagaimana yang diinginkan pengelolanya. Pengelolaan yang baik itu secara sederhana mencakup dua hal; yakni manajemen organisasi dan manajemen redaksional.

Manajemen Organisasi
     Mading sebagai organisasi intra sekolah mutlak memerlukan manajemen yang baik. Manajemen organisasi di sini mencakup bidang usaha dan ketatausahaan (administrasi).
            Tugasnya adalah membantu kelancaran penerbitan Mading sesuai periode terbit. Bidang inilah yang mengatur keuangan, administrasi, sponsorship, dan segala tetekbengek yang tidak berhubungan secara teknis dengan keredaksian.
            Bagian ini dipimpin oleh seorang Pemimpin Umum, dibantu oleh beberapa bagian/seksi, seperti bagian Administrasi, Keuangan, Sponsorship, dll, sesuai kebutuhan Mading.  Bagian administrasi bertugas membantu kelancaran administrasi, misalnya surat-menyurat dengan pihak luar atau internal sekolah. Bagian keuangan bertugas mengatur sirkulasi keuangan Mading, misalnya terkait dengan biaya cetak foto, transportasi reporter, dll.  Sedangkan bagian sponsorship bertugas mencari pihak sponsor seperti pihak-pihak yang akan beriklan pada Mading.
Manajemen Redaksional
Bagian redaksional merupakan bagian yang mengurus meteri pemberitaan Mading. Bagian ini dipimpin seorang Pemimpin Redaksi yang bertanggungjawab atas pekerjaan yang terkait dengan pencarian dan pelaporan berita. Bagian ini senantiasa disibukkan dengan rapat yang menentukan informasi layak dan tidak layak disiarkan.
Organisasi keredaksian harus diisi oleh orang-orang yang punya pemahaman baik terhadap teknis tulis-menulis. 
Strukturnya organisasi redaksi terdiri Pemimpin Redaksi, Redaktur Pelaksana, Redaktur dan Reporter. Pemimpin redaksi bertanggung jawab penuh atas isi/materi Mading. Redaktur Pelaksana akan mengkoordinir tugas-tugas keredaksian melalu para redaktur.  Redaktur memberi tugas liputan kepada para reporter, setelah itu melakukan editing atas tulisan reporter sekaligus menentuakan layak tidaknya sebuah tulisan untuk disiarkan. Sedangkan reporter bertugas mencari berita di lapangan, baik ditugaskan oleh redaktur maupun atas inisiatif sendiri.

Bagan Organisasi Mading
Dari dua bagian manajemen tersebut di atas dapat digambarkan bagan organisasi Mading sebagai berikut:
Pembina

Pemimpin Umum

Pemimpin Redaksi

Bag. Administrasi

Bag. Keuangan

Bag. Sponsorship

Redaktur Pelaksana

Redaktur

Reporter


Perencanaan Redaksi
Mutu atau kualitas Mading sangat ditentukan oleh isi (berita, gambar, feature, opini, dll) dari Mading itu sendiri. Sehingga sebaiknya isi Mading pun perlu direncanakan secara matang oleh pengelolanya, khususnya Bagian Redaksi.
Perencanaan keredaksian ini dapat dimulai dari perencanaan liputan yang bisa bersumber dari reporter, redaktur, rredaktur pelaksana atau bahkan pemimpin redaksi.  Perencanaan tersebut ditentukan dalam sebuah rapat yang disebut raoar redaksi. Dalam rapat bersama tersebut akan terungkap hal-hal seperti:
-     Ide/gagasan liputan
-          Penentuan angle/sudut pandang/topik
-          Pembagian tugas (Siapa jurnalisnya, siapa nara sumbernya, berapa biayanya, perlu foto pendukung atau tidak?, dll)
-          Dead line

Berkaitan dengan peliputan bahan maka beberapa hal yang perlu diketahui:
  • Persiapan Reporter
-          Pemahaman: Masalah, Peraturan Perundang-undangan, Hukum, dll.
-          Peralatan: Tape recorder,  alat tulis menulis (note boke = standar internasional),  kamera, dll.

  • Sumber:
-          Studi Pustaka (Literatur: buku-buku, media massa lain, internet, dll)
-          Pakar, pengamat, Praktisi
-          Pihak terkait (tersangka, pelaku, korban, dll)
-          Sumber anonym

  • Wawancara:
-          Etika wawancara/menemui sumber (memperkenalkan diri = standar normal di lingkungan mana kita berada)
-          Berita harus diperoleh secara etis dan terbuka
-          Wawancara Telepon

Rubrikasi
Mading perlu menentukan jenis-jenis rubric yang ditampilkan setiap edisi. Rubrik ini sebaiknya bersifat permanent. Umumnya rubrikasi menyangkut:
-          Berita Sekolah
-          IPTEK
-          Surat Pembaca
-          Feature (Misalnya tentang lingkungan)
-          Cerpen
-          Puisi
-          Dll.
Setiap rubric mempunyai penanggungjawab seorang redaktur dan memiliki reporter di bidangnya.

Jadwal Terbit
Mading mempunyai jadual terbit atau disebut periode terbit, dapat bersifat, mingguan, dua mingguan atau bulanan. Periodesasi terbit ini harus dilakukan secara konsiten, artinya kalau memilih jadwal terbit mingguan maka setiap minggu (misalnya setiap hari Senin) isi Mading harus berganti dengan materi baru.
            Pemilihan jadwal dan periode terbit dilandasi oleh kemampuan pengelola dalam memenuhi besaran halaman yang ada pada Mading.  Ukuran Mading harus disesuaikan dengan jumlah personil pengurus.

Tata Letak (Lay Out)
Penataan Mading atau disebut lay out sangat penting untuk menarik minat pembaca. Boleh jadi isi beritanya biasa-biasa tetapi karena llay out-nya bagus maka orang pun akan tertarik untuk membaca materi yang ditampilkan pada Mading.
            Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam lay out Mading:
  1. Bentuk fisik Mading (ukuran dan bahan Mading)
  2. Iklan yang akan dimuat (jumlah, ukuran dan gambarnya)
  3. Berita/pendapat (ukuran panjang)
  4. Gambar (foto, lukisan, karikatur), ukuran dan isinya.
  5. Huruf (jenis dan ukuran yang digunakan)
  6. Line (tebal, tipis, putus-putus, atau titik-titik)
  7. Warna (hitam atau banyak warna)
Unsur-unsur tersebut harus dikombinasikan satu sama lain dalam satu kesatuan Mading sehingga halaman (kolom) tersebut mencerminkan satu kesatuan yang indah.
Selain memperhatikan unsure-unsur tersebut di atas, dalam mendesain Mading perlu memperhatikan beberapa aturan dasar:
  1. Kita perlu tahu bahwa desainer ini ditujukan bagi pembaca. Fokus kita selalu pada pembaca, walaupun kita sendiri punya ide-ide atas dekorasi atau tampilan Mading namun kita selalu bertanya, apakah dengan tampilan demikian pembaca masih mau melihat Mading kita besoknya?
  2. Tampilan kita buat sesederhana mungkin. Dari kesederhanaan kita sodorkan sesuatu yang mudah dimengerti pembaca.
  3. Kita membuat pembaca langsung fokus terhadap sesuatu yang kita tampilkan. Apakah itu berupa berita atau foto, yang dapat dilihat dari segi huruf (tipe, size, warna, dll) dan ukuran besar kecilnya foto.
  4. Tampilan halaman jangan ada sesuatu objek yang bersaing antara satu dengan lainnya.
  5. Mempunyai standarisasi terhadap suatu besar kecilnya kolom. Waspadai kolom yang terlalu lebar. Juga waspadai berita yang terlalu panjang dan juga terlalu pendek.
  6. Pilihan warna untuk membantu desainer.
  7. Harus punya standar jarak antara judul dan isi berita, antara berita dengan berita, dan antara berita dengan iklan.
  8. Konsisten terhadap judul yang center atau rata kiri dari halaman ke halaman dan dari edisi ke edisi.
  9. Jangan paksakan huruf-huruf yang harus termuat, utamanya untuk judul yang kata-katanya terlalu panjang sehingga harus merapatkannya atau menariknya menjadi panjang untuk judul yang terlalu pendek.
  10. Antara logo (bener) dengan headline usahakan jangan bersaing antara satu dengan lainnya.
  11. Foto harus mempunyai tingkatan dari segi ukuran yang ditampilkan pada setiap halaman. Kredit foto harus ditulis secara konsisten pada setiap halaman dan setiap edisi.

Evaluasi
Setiap Mading selesai diterbitkan, maka segenap pengelola harus segera melakukan evaluasi. Dalam evaluasi itu akan dilihat apa-apa yang kurang dalam tampilan kali ini sehingga menjadi bahan perbaiki untuk edisi selanjutnya.
            Pengelola Mading juga wajib memperhatikan saran dan kritik dari pembaca, sebagai bahan evaluasi.
Tentukan Karakter MADING
Sebuah MADING yang ada di masjid tentu saja berbeda muatannya dengan MADING yang ada di jurusan. MADING di sekolah tentu beda dengan MADING kampus. Penetapan Karakter MADING sangat penting. Hal-hal seperti : Segmen Pembaca, Isu yang diusung, Jadwal Terbit, Gaya Bahasa adalah beberapa hal utama yang membuat MADING punya karakter yang menentukan pengelolaannya kedepan.

Tidak perlu bingung, untuk MADING pada tahap-tahap awal, mencontek karakter sebuah (sekali lagi –SEBUAH) – majalah atau tabloid adalah cukup efektif. Contoh : SABILI dengan karakter sedikit keras dan pedas, segmen pembacanya aktifis Islam, terbit dua minggu sekali, gaya bahasa blak-blakan, atau misal yang lain TARBAWI dengan karakter lembut (sehingga di kalangan penulis ada yang menyebut gaya bahasa TARBAWI), segmen pembaca masyarakat umum, terbit dua minggu sekali dst,dst,dst. Dan yang tak kalah penting JANGAN PERNAH MENIRU KARAKTER SURAT KABAR.

2. Susun Kepengurusan MADING
MADING profesional melibatkan orang-orang profesional, bukan sekedar orang yang punya hobi tempel-menempel. INGAT !!!! MENGELOLA MADING SAMA SULITNYA dengan MENGELOLA MEDIA LAIN.

Susunan kepengurusan seperti pemimpin redaksi, sidang redaksi, atau redaktur, ilustrator adalah contoh posisi-posisi vital dalam pengelolaan mading. Jadi jangan pernah remehkan posisi-posisi kepengurusan profesional di MADING,

Seperti yang dikatakan Aa’ Gym bahwa profesional adalah : BUKAN WAKTU SISA. Percayalah !!! MADING yang dikelola dengan waktu sisa, adalah MADING yang juga akan sekedar menjadi tempelan-tempelan yang kurang berarti.

3. Jangan remehkan Lay Out MADING
Disinilah keunikan MADING yang tidak dimiliki oleh media lain. Ada dua kali penataan layout MADING : pertama, perancangan ketika pengetikan (untuk yang dikerjakan dengan komputer) atau penulisan (untuk yang ditulis dengan tangan) dan kedua, perancangan susunan di MADING. Ada 5 (lima) urutan kerja yang penting untuk diikuti :

Gb.1 Contoh layout mading a. Buat sketsa penempelan tulisan-tulisan di mading sebagai acuan utama perancangan dan penempelan
Ada beberapa hal pula yang perlu diperhatikan ketika membuat sketsa ini :
Ø Ukuran MADING
Ø Ukuran kertas
Ø Jumlah Artikel yang hendak ditampilkan
Ø Gambar dan aksesoris lain
Ø Ruang kosong !!!!

b. Pengetikan, ukuran huruf, perpaduan antar lembaran
Catatan penting :
Walaupun dikerjakan terpisah, kalo bisa ada kesepakatan yang dipimpin oleh seorang penata Lay Out tentang bagaimana lembar-lembar itu seharusnya tampil.

SUMBANGAN dari KONTRIBUTOR sebaiknya diminta dalam bentuk file, sehingga bisa diedit oleh team MADING.

Kertas A4 jangan langsung ditempel begitu saja, apalagi kalau MADING-nya kecil. Space atas, bawah, kiri, kanan dari tulisan ke pinggiran kertas jangan terlalu jauh.

Dan satu lagi catatan yang juga harus diperhatikan : Panjang artikel di MADING sebaiknya tidak lebih dari 2 lembar kertas A4 (sekitar 1000 kata), karena dia akan dibaca sambil berdiri (kalau terlalu panjang kan capek !!!!)

c. Pemilihan warna dan aksesoris
Banyak yang terjebak untuk membuat MADING menjadi semarak dengan menambah warna-warna yang mencolok. Padahal MADING yang baik adalah MADING yang tampilannya sederhana dengan daya tarik pada aksesoris-aksesoris sederhana yang berkarakter kuat, misalnya : GARIS di sudut, BUNGA-BUNGA di sudut, GARiS memanjang di bagian bawah, warna mencolok di sisi kiri MADING (Ingat Teori OTAK KIRI dan OTAK KANAN)

d. Penempelan yang cermat
SERING penulis dapati, tampilan MADING terganggu dengan bekas lem yang menggembung di sudut kertas. Atau sudut-sudut yang tidak tertempel rapi karena pengeleman yang tidak merata.

Hati-hati !!! Kesan cermat pada pengelolaan MADING berpengaruh besar pada keasyikan membaca.

Gb 2. Luas Pandangan Atas Bawah MADING e. Penempatan MADING
Yang tak kalah penting adalah penempatan MADING, ketinggian, pencahayaan, ruang baca mampu memberikan kenyamanan tersendiri dalam membaca MADING.

MADING yang terlalu tinggi membuat pembaca harus mendongak hingga lelah, mengganggu keasyikan membaca MADING (INGAT PENELITIAN membuktikan PENGLIHATAN BAWAH lebih LUAS DARIPADA PENGLIHATAN ATAS). Atau cahaya matahari yang mengganggu juga harus diperhatikan.

4. Komersialisasi MADING
PASANG IKLAN di MADING ? Kenapa tidak ?
Teori advertising mengajarkan sebuah hal sederhana : Semakin tinggi rating pembaca, semakin efektif pula sebuah media untuk tempat promosi.

MADING yang profesional bahkan bisa hidup dari IKLAN. Pengelolaan IKLAN yang baik juga mencegah orang yang tidak bertanggung jawab menempelkan pengumuman seenaknya di MADING.

5. Buka Cabang MADING
Kenapa tidak ?
Teori bisnis mengajarkan kita untuk membangun BRAND IMAGE yang baik, salah satunya adalah menunjukkan bahwa merk MADING yang kita kelola tersebar dimana-mana. Jadi ketika orang mendengar nama HARMONI, maka yang langsung terfikir adalah MADING yang PROFESIONAL.

Berani ?

6. Buka Jalur Interaktif MADING dengan pembaca
Perhatikan trend media saat ini. MEDIA INDONESIA yang dulu cuma surat kabar, kini melebarkan sayap dengan METRO TV. Group KOMPAS dengan Cyber KOMPAS. 99,9 FM dengan majalah NinetyNiners, Tabloid MQ, MQ FM, MQTV. Dll.

So, MADING profesional juga harus memperhatikan aspek pengembangan segmen pembaca. BANGUN SITUS MADING, (Sepengetahuan penulis belum ada satupun di Indonesia), BUKA EMAIL MADING, , cantumkan nomor hotline mading, buka kotakpos mading.

7. Buat Acara Jumpa Pembaca MADING dan pelatihan-pelatihan pengelolaan MADING
MADING yang baik adalah MADING yang dikelola dengan profesionalisme penuh. Hal yang paling susah dari marketing adalah maintenance.

Ketika anda sudah mempunyai pembaca setia, layani mereka dengan sepenuh hati, berikan insentif lebih karena membaca MADING anda. Kajian khusus bersama pembaca, polling pembaca adalah program-program pelengkap yang bisa membuat MADING anda semakin dikenal.

Jika MADING kita kelola dengan profesional, bukan tidak mungkin suatu saat kita bisa mengiklankan MADING kita di media lain.

Materi Kelas XI Semester Genap tentang Karya ILmiah


Apakah karya Ilmiah itu

         Karya ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu masalah.Pembahasannya berdasarkan penyelidikan,pengamatan data yang didapat dari suatu penelitian,baik penelitian lapangan,laboratorium ataupun kajian pustaka.Dan pemaparannya harus beradasarkan pemikiran Ilmiah.pemikiran ilmiah adalah logis dan empiris.Logis .artinya masuk akal,sedangkan empiris adalah sesuatu yang dibahas berdasrkan fakta yang dapat dipertanggungjwabkan kebenarannya(dapat dibuktikan).Karya Tulis Ilmiah juga merupakan serangkaian kegiatan penulis berdasarkan pada metode ilmiah,untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap masalah yang muncul sebelumnya .
Dalam memberi jawaban terhadap permasalhan yang timbul pada suatu penelitian ada 2 cara :
      1.jawaban merupakan jawaban final terhadap permasalahan penelitian(Konklusi)untuk Thesis
      2.jawaban tersebut harus menjadi jawaban yang paling benar meskipun masih akan dibuktikan lagi pada tahap lainnya. (Konklusi sementara untuk Hipotesis)
         Pemikiran Ilmiah pada lingkup keilomuan ada 2 tingkatan yaitu :
1.Tingkatan Abstrak
a.       Yaitu tingkatan yang berkaitan dengan penalaran(pada tingkatan ini pemikirannya bebas tetapi sedikit terikat dengan waktu dan ruangan.
2.Tingkatan Empiris
            a.   Yaitu tingkatan yang berkaitan dengan pengamatan,karena berkaitan dengan pengamatan maka sangat terikat oleh waktu dan ruangan.
 Ada 2 pendekatan Ilmiah yaitu :
      1.Pendekatan secara Induktif
                  Adalah pengalaman atau pengamatan seseorang pada tingkatan empiris,menghasilkan konsep       memodifikasi model hipotesis menjadi teori,dan bermuara di tingkat abstrak.
      2.Pendekatan secara Deduktif
                  Adalah titik tolak penalaran serta perenungan tingkat abstrak,yang menghasilkan pengukuran                                                konsep serta pengujian Hipotesis
.LatarBelakangmembuatKaryalmiah                                                                                                                              ..                                                                                                                             
      Pada dasarnya semua ilmu ataupun teknologi yang ada di dunia ini perlu diteliti,ditingkatkandan dikembangkan fungsi dan perannya untuk melahirkan perubahan.karena yang kekal di dunia ini hanya satu,yaitu perubahan.Perubahan yang positif melahirkan kemajuan yang positif dan kemajuan inilah yang dituntut oleh ilmu pengathuan.tanpa kemajuan,kehidupan di dunia ini tidak ada artinya sama sekali
      Salah satu cara mencapai kemajuan dengan pengamatan,pengkajian dan penelitian dari sumber2 ilmu tersebut yang dituangkan dalam bentuk karya ilmiah,sebenarnya kegunaan terpenting dalam membuat karya ilmiah ini selain untuk mendapatkan angka kredit untuk jabatannya juga sebagai alat untuk mendokumentasikan hasil2  penelitian yang berhasil mendapatkan kebenaran ilmiah.
Penemuan karya ilmiah yang kemudian dibukukan dalam karya tulis bertujuan untuk.
      a.Pengakuan scientifik objektive untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dengan pemaparan teori2 baru yang sahih dan dapat diandalkan
      b.Pengakuan Practical objektive guna membantu pemecahan problema praktisi yang mendesak
Judul Karya Ilmiah
      Judul adalah kepala karya tulis lmiah sedangkan topik adalah pokok2 permasalahan yang akan dijadikan objek dalam penelitian sebagai bahan utama penulisan karya ilmiah.Topik bisa diangkat menjadi judul tetapi judul bukan merupakn topik bahasan,judul sebaiknya tidak menggunakan kata2 kias ataupun sensasional.
Karya ilmiah pendidikan terdiri dari
1.Paper(karya tulis resume)
2.Pra Skripsi(untuk D-3)
3.Skripsi(S-1)
4.Thesis(S-2)
5.Disertasi(sekelas Profesor)
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                         
Sistematika penulisan Karya Ilmiah
·         Halaman judul
·         Lembar persetujuan
·         Abstraksi (Gambaran singkat dari keseluruhan hasil karya beserta penjelasan dimana dan bagaimana karya itu dilaksanakan)
·         Kata pengantar
·         Daftar isi
·         Daftar Tabel
·         Daftar Gambar
·         Daftar lampiran

Bab I Pendahuluan
      1.Latar belakang masalah
                  Uraian singkat,jelas dan logis dari suatu kegiatan ilmiah untuk menjelaskan alasan2 teoritik serta faktual mengapa permasalahan tersebut perlu dijawab  melalui kegiatan peneltian.yang dimaksud alasan otentik adalah penjelasan secara konseptual aspek teori dari masalah penelitian,apakah masih urgent  dan relevan serta untuk mengetahui sejauh mana penelitian yang dilakukan itu memberikan pilihan jawaban,Alasan Faktual adalah alasan yang mencakup dukungan data,informasi dan fenomena yang memperkuat adanya suatu kesimpulan bahwa salah satu penbelitian tersebut sangat fleksibel serta berbobot untuk diteliti.
      2.Rumusan masalah
                  Pertanyaan kritis atau argumentasi yang fleksibel yang diambil intinya dari pernyataan umum dari masalah peneltian,sebagaimana tercantum dalam latar belakang masalah.rumusan masalah selalu dibuat dalam bentuk pertanyaan yang dapat dioperasikan dalam suatu peneltian.
      3.Tjuan penelitian
                  Adalah uraiuan singkat serta jelas tetntang tujuan apa yang hendak dicapai dalam peneltian tersebut.
      Contoh Masalah”Sejauh mana masyarakat memahami arti demokrasi di era reformasi inio”maka tujuannya adalah untuk mengetahui sejauhmana masyarakat memahami arti demokrasi saat ini.
      4.Manfaat penelitian
                  Uraian tentang hasil karya ilmiah apa saja yang diunggulkan dan dapat disumbangkan dari hasil penelitian.
Bab II Kerangka teori
      1.Landasan teori
                  Adalah seperangkat konstrak atau konsep batasan dan proposisi yang dapat menyajikan suatu pandangan sistematis,tentang fenomena dalam peneltian dengan merinci hubungan2 antar variable yang bertujuan menjelaskan serta memprediksikan fenomena tersebut.teori ini dipakai harus mampu menuntun penliti untuk menjawab permasalahan penelitian berdasarkan data yang diperoleh di lapangan.
      2.Hipotesis penelitian
                  Adalah kesimpulan sementara kerangka pemikiran seorang peneliti.Hipotesis biasnya berbentuk pernyataan yang terdiri dari 2 variable atau lebih yang menyatakan hubungan sebab akibat.Hipotesa dianggap sebagai kesimpulan sementara yang dihasilkan dari renungan2 atas dasar pertimbangan yang masuk akal
Bab III Metode penelitian
      1.jenis peneelitian
a. Ditinjau dari tujuan dasarnya
·   Penelitian dasar
·   Penelitian terapan
b.Ditinjau dari tempat pelaksanaan penelitian
·   Peneltian lapangan
·   Tes laboratorium
·   Penelitian perpustakaan
c.Ditinjau dari tujuan umumnya
·   Penelitian Eksploratif
·   Penelitian Developmental
·   Penelitian Verifikasi
d.Ditinjau dari sifat2 masalahnya
·   Penelitian historis
·   Penelitian Deskriptif
·   Penelitian Perkembangan
·   Penelitian Kasus
·   Penelitian Korelasi
·   Penelitian Kausal2 koperatif
·   Penelitian eksperimental sungguhan
·   Penelitian eksperiment semu
·   Penelitian tindakan
e.Ditinjau dari luang lingkup pengujiannya
·   Penelitian deskriptif
·   Penelitian study kasus
·   Penelitian Hipotesis
      2.Definisi konsep dan Operasional Vaqriable
                  Definisi konsep adalah konseptual tentang variable penelitian sedangkan definisi operasional variable yang berisi penjelasan secara sistematik dan operasional tentang bagaimana mengukur variable penelitian.
      3.Populkasi dan sampel penelitian
                  Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian yang akan diteliti sedangkan sampel adalah sebagian subjek penelitian yang dijadikan penelitian
      4.jenis,sumber dan teori pengumpulan data
                  Uraian lengkap dan jelas tentang jenis data yang digunakan dalam penelitian,serta bagaimana cara mengumpulkan data tersebut.
      5.tehnik analisis/pengujian data
                  Penjelasan tentang bagaimana caranya pengolahana serta penganalisisan data penelitian dilakukan.
Bab IV Pembahasan penelitian
      1.gambaran umum objek peneltian
                  Uraian secara umum objek penelitian yang akan diteliti
      2.Deskripsi hasil penelitian
                  Uraian hasil penelitian berdasarkan hasil data yang diperoleh dari lapangan.
      3.pengujian hipotesis
                  Uraian pemaparan data yang diperoleh dari lapangan penelitian untuk menguji apakah data yang didapat itu mendukung hipotesis yang ada atau tidak.jika mendukung berarti diterima jika tidak berarti sebaliknya
      4.interpelasi hasil pengujian hipotesis
Bab V Penutup
      1.daftar pustaka
·   Kesimpulan
·   Saran]
      2.lampiran2.
Cara pengetikan


A.Bilangan dan Satuan
·   Pengetikan bilangan dan satuan harus ditulis dengan angka
B.Spasi Baris
·   Spasi bisa Double atau 1,5
C.Batas Tepi
·   Top 40 Bottom 30 Left 40 Right 30
D.Alenia baru
·   Penulisan alenia baru pada karya ilmiah diukur dari sisi kiri batas garis kertas dengan masuk 5 digit
E.Pengisian ruangan
·   Pada prinsipnya ruangan yang tersedia pada lembar kertas yang sudah diberi garis batas halaman
Fkomponen
·   Judul karya ilmiah harus ditulis dengan huruf kapital semua,pada akhir kalimat judul tidak perlu diberi titk
·   Subjudul Penulisan ini menggunakan huruf yang sama dengan judul,tetapi ukurannya lebih kecil
·   Anak judul pada umumnya dalam naskah
·   Perincian kebawah                                                                                                                                                                                                                                                                                 
      Bahasa yang dipakai dalam menulis karya ilmiah
                  Dalam penulisan karya ilmiah ini harus menggunakan bahasa indonesia yang baku dengan memperhatikan kaidah serta ejaan yang sudah disempurnakan
·   Mengwali kalimat jangan menggunakan penampilan orang pertama atau orang kedua seperti aku,engaku,saya ,kami dsb tetapi disusun dengan kalimat yang pasif,kecuali ucapan terima kasih
·   Penggunaan istilah harus memakai istilah yang sudah di-indonesiakan.dalam keadaan terpaksa hartus memakai istillah asing maka istilah tersebut harus diberi garis bawah atau dicetak miring
·   Gunakanlah kata penghubung,kata depan,awalan dan akhiran dengan tepat
·   Penulisan daftar isi harus disusun menurut abjad dari nama2 pengarang bnuku yang dijadikan daftar pustaka.khusus untuk pengarang asingh,nama keluarganya didahulukan.jika tidak ada nama pengarang bisa dimasukkan nama lembaga atau nama dari judul karangan tersebut
.




Cara pengetikan Karya Ilmiah
A.Bilangan satuan
      Pengetikan bilangan dan satuan harus ditulis dengan angtka.Kecuali pada permulaan kalimat.Misal Empat puluh juta rupiah dihabiskan untuk penelitian ini(permulaan kalimat).Penelitian ini menghabiskan Rp 4.000.000(kalimat biasa)Pengetikan bilangan desimal ditandai koma(,)bukan titik(.).Misal 16,50 kg beras.pengetikan jumlah satuan dinyatakan dengan singkatan resmi yang berlaku tanpa menambah titik dibelakangnya.Misalnya,kg,m,cm,1 dan sebagainya.
B.Spasi Baris
      Spasi atau jarak baris antara 2 baris dibuat dengan spasi ganda atau 2 spasi.Kecuali untuk kutipan langsung yang melebihi 2 baris.judul dan tabel yang melebihi 2 baris,pengetikannya dengan spasi tunggal atau 1 spasi.
C.Batas tepi
      Batas-batas pengetikan ukuran adalah Top:40 mm,Bottom:30 mm,Left: 40 mm,Right:30 mm
D.Alenia Baru
      Penulisan alenia baru pada karya ilmiah diukur dari sisi kiri batas garis kertas dengan masuk 5 digit atau ketikan.jadi huruf pertama tiap alenia baru adalah ketikan ke 6.
E.Pengisian ruangan
      Pada prinsipnya ruangan yang tersedia pada lembar kertas yang sudah diberi garis batas halaman,yaitu bagian atas,bawah,kiri dan kanan.harus diisi penuh naskah karya ilmiah,jangan sampai ada ruangan yang kosong,kecuali untuk daftar tabel atau gambar.
F.1 Judul
         Judul karya ilmiah harus ditulis dengan huruf besar(capital) semua,ukuran huruf dipilih dan diatur sedemikian rupa,agar simetris dengan ukuran kertas yang digunakan.pada akhir kalimat judul tidak perlu diberi titik.
F.2 Subjudul
         Penulisan sub judul menggunakan huruf yang sama dengan judul,tetapi ukurannya lebih kecil.penempatan sub judul berada di bawah judul tanpa diberi garis.sama seperti judul pada akhir kalimat sub judul,tidak perlu diberi titik
F.3 Anak judul
         Anak judul pada umumnya berada di bagian dalam isi naskah.penulisannya dimulai dari garis batas tepi sisi kiri dan diberi garis bawah.anak judul menggunakan huruf biasa bukan huruf besar(capital),kecuali huruf pertama pada anak judul
G.1 Perincian ke bawah
         Pada penulisan karya ilmiah yang memiliki naskah kalimat yang harus disusun ke bawah,gunakan nomor urut memakai angka atau huruf Misal 1,2,3 dst atau a,b,c.jika masih ada urutan berikutnya bisa memakai 1.1,1.2,1.3.jangan gunakan kata penghubung garis datar(-)
G.2 Sisipan(insert)
         Sisipan berupa gambar,grafik,tabel dsb ditempatkan pada bagian tengah halaman secara simetris,yaitu sisi kiri dan kanan jaraknya sama
H.1 Penomoran halaman halaman awal
         Pada bagiian awal halaman karya ilmiah dari halaman judul sampai daftar pustaka,serta tabel,gambar dan lampiran menggunakan huruf romawi,tetapi ditulis dengan huruf  ukuran kecil Misalnya,i,ii,iii,iv dst
H.2 Penomoran halaman Isi
         Pada bagian penomorannya menggunakan huruf latin biasa seperti 1,2,3 dst.penempatan nomor halaman
Terdapat beberapa bentuk yaitu pada bagian kanan atas halaman atau bagian kanan bawah tiap halaman atau juga ditengah-tengah jhalaman bagian bawah.untuk halaman isi yang ada judul bab,tidak perlu diberi nomor urut tetapi dilompati.misalnya halaman 8,9 dan 10.pada halaman 9 ada judul bab,maka penomorannya 8 kosong dan 10
I.1 Nomor tabel
         Nomor tabel seluruhnya ditulis dengan huruf besar(capital),penempatannya diatas tabel,nama tabel terdiri dari lebih satu baris,digunakan spasi tunggal.penempatannya di tengah-tengah halaman naskah.nomor tabel ditenmpatkan pada sudut kanan atas diluar tabel tanpa diakhiri dengan titik.
I.2 Kolom tabel
         Kolom-kolom tabel diberi nama dan dijaga simetrisnya agar pemisahan masalah satu dengan masalah lainnya dapat tertera dengan jelas.untuk itu pemisahan masalah dalam kolom-kolom perlu diberi garis horisontal atau vertikal
I.3 Tabel besar
         Tabel besar yang ukurannya melebihi satu halaman,dapat dibuat dalam halaman ganda(double page)tetapi penempatannya tetap sesuai dengan nomor halaman.tabel besar ini sebaiknya dilipat sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu dalam penjilitan nanti.tidak dibenarkan memisah tabel besar menjadi beberapa halaman.
I.4 Judul dan kolom tabel
         Judul kolom pada tabel harus tepat ditengah,sehingga ruangan yang kosong dalam tabel dapat memberi pandangan yang lebih luas lagi
I.5 Sumber tabel
         Sumber tabel yang terdirii dari tulisan sumber serta nama sumber,diberi tempat dibawah tabel berjarak sekitar 2 spasi.jika mnam tabel lebih dari 2 spasi,baris berikutnya digunakan spasi tunggal.tabel yang mengutip dari buku,penempatannya bisa footnote,yaitu dibagian bawah halaman isi .dalam penulisan nama tabel yang bersumber sama,tidak boleh menggunakan ibid,op,cit Dst
I.6 Gambar
·   Nomor gambar yang diikuti dengan judul ditempatkan secara simetris di atas gambar.kata2 dalam judul gambar tidak perlu diberi titik
·   Penempatan gambar tidak boleh dipenggal,tetapi bisa dilipat dan ditempatkan sesuai dengan  nomor urut halamanb ini
·   Keterangan gambar dituliskan di tempat yang kelihatan di tempat yang kelihatannya kosong dalam gambar.bukan ditempatkan di luar gambar
I.7 Kutipan
·   Menulis kutipan harus sama dengan aslinya,baik tentang susunan kalimat,ejaannya serta tanda bacanya.jika kalimat yang dikutip itu tidak menggunakan huruf latin,misalnya memakai huruf arab,kanji,jawa dsb,terlebih dahulu harus diganti dengan huruf latin
·   Kutipan yang menggunakan bahasa selain bahasa inggris harus diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia terlebih dahulu.terjemahan itu ditempatkan dibawah kalimat kutipan berjarak 2 spasi dengan cara penulisan yang sama dengan cara penulisan kutipan
·   Kutipan yang panjangnya kurang dari 5 baris dimasukkan dalam teks biasanya 2 spasi ditambah tanda petik pad awal dan akhir kalimat kutipan.kutipan yang panjangnya 5 baris atau lebih diketik berspasi 1 dengan mengosongkan 4 karakter dari kiri dengan jarak 1 spasi
·   Bilaman dalam kutiupan perlu menghilangkan beberapa bagian dari kalimat maka pada baghian itu diberi titik 3 buah.misalnya:”......Keberhasilan pelaksanaan ototnomi daerah tingkat II dapat dengan leluasa mengelola kekayaan daerahnya masing2
·   Jika yang dihilangkan itu satu kalaimat atau lebih dalam kutipan tersebut,maka diketik titik sepanjang satu baris.Contoh:  ”Demokrasi yang dituntut oleh gerakan reformasi,ternyata .....yang sangat membingungkan”
·   Panjang kutipan dibatasi jangan samapai melebihi setengah halaman isi buku karya ilmiah
I.8 Footnote
·   Catatan kaki  diberi nomor bila dalam satu halaman terdapat lebih dari satu footnote,penulisannya diberi jarak 1 spasi
·   Catatan kaki ditempatkan pada halaman yang sama dengan kutipan tersebut dan ditulis dengan jarak 6 karakter dan garis tepi kiri
·   Jarak catatan kaki dengan kalimat pada teks terajhir pada halaman naskah adalah 4 spasi dan diberi garis pemisah kuarang lebih 3 cm,dari tepi kiri naskah ke tengah2 antara teks dengan footnote
·   Catatan kaki dapat diambil dari sumber seperti buku,majalah,surat kabar dan karangan yang tidak diterbitkan seperti thesis,disertasi,atau ensiklopedi
·   Nomor catatan kaki dapat diangkat ke atas dari baris footnote tetapi jangan sampai mencapai 1 spasi nomor tersebut jaraknya 6 karakter ketikan dari garis tepi sebelah kiri,jika footnote lebih dari satu baris,maka baris kedua diketik pada garis tepi dari teks dengan jarak 1 spasi,Contoh: 1.Imawan,Riswanda,Metodologi Penelitian,Progam Pasca Sarjana Universitas 17 Agustus 1945,Surabaya,1997
·   Apabila catatan kaki terdiri dari kumpulan tulisan yang berasal dari suatu buku,penulisan footnotenya sebagai berikut: Siregar,Arshadi,Analisis atas perspektif genderisme atas majalah wanita di Indonesia,Lembaga Penelitian UGM,Jogjakarta,1992.Bejana Wanita,Panitia Dialog Perempuan dalam iklan Kalyamitra Jakarta ,1996.Laksono,Karlina Bahasa untuk Perempuan:Dunia Tersempitkan,Jurnal Perempuan No 6 Febuari-April,Jakarta,1998
·   Jika catatan kaki dari buku2 terjemahan,maka disebutkan nama penulis buku bukan yang menterjemahkannya,misalnya Douglas Aboyn,Critical Studies in Mass Communition,terjemahan Sumarsono,BP3U Surabaya ,2000
·   Dalam footnoe penulisan nama pengarang dilakukan menurut urutan nama sewajarnya,sesuai dengan yang tertulis pada buku yang diacu.pangkat atau Gelar seperti Prof Dr.Mr dan sebagainya tidak disebutkan
·   Keterangan tentang penerbit harus disusun secara urut seperti nama,tempat,tahun penerbitan,nomor halaman Dsb
·   Bilaman buku tersebut dicetak berulang kali,maka harus ditunjukkan”Cetakan ke....”dibelakang judul buku yang dirujuk,dengan diberi garis bawah.antara judul dengan keterangan tentang cetakan dapat iberi pemisah dengan tanda koma.Contoh: Littlejohn,Stepen W,Theories of Human Comunication,Foft edition Warwordth Publishing Company USA,1996
·   Jika footnote adalah majalah maka penulisannya adalah sebagai berikut: Gunawan Muhammad,Pembreidelan itu,Buku Putih Tempo,Jakarta,1996
·   Apabila berasal dari buku2 yang terjilid,maka keterangan jilitan harus diletakkan sebnelum nama penerbit.Contoh: Astrid.S Susanto Teori Komukasi dan Praktek Jilid I,Bina Cipta,Bandung,1997
·   Jika buku yang dirujuk sebgai footnote tersebut tidak diketahui pengarangnya Contoh: Kendala Export Non Migas,Majalah SWA,September,1996
·   Apabila yang dirujuk untuk catatan kaki berasal dari tulisan surat kabar maka cara penulisannya sebgai berikut:”Surabaya”,24 Mei,1997
·   Jika buku yang dijadikan rujukan footnote tersebut pengarang lebih dari satu orang maka nama pengarang harus dicantumkan semua.Contoh: Belinzi,Joseph A,and Laura Milner,Gender Positioning af A Traditionally Male Dominant Product,Dalam Jurnal of Advertising Research,June-July,1991
·   Apabila pengarang dari buku yang dijadikan Footnote lebih dari 3 orang maka yang disebut adalah pengarang pertamasaja.dan dibelakang pengarang pertama ditambahi kata2 ”et,al” yang diletakkan dalam tanda kurung.kata tersebut berarti dan kawan2.
·   Menulis catatan kaki  jika sumbernya sudah pernah dituliskan sebelumnya dengan lengkap maka harus menggunakan istilah Ibid Yaitu kependekan dari ibidem artinya tempat yang sama dan yang kedua Op.cityang kepanjangannya Opere Citato  yang artinya dalam karangan yang  pernah disebut sebelumnya dan yang terakhir adalan Loc.cit kepanjangannya adalah Loco Citato yang artinya ytempay yang telah disbutkan Contoh pemakainnya:Rahmad,Jalaludin,Psikologi Komunikasi,Remaja Karya,Bandung,1984,hal:129.Ibid.hal 29 berarti sama dengan buku yang disebut sebelumnya
I.9 Backnote
·   Backnote adalah cara penulisan kutipan yang penulisannya dilakukan langsung di sebelah kanan pendapat,buah pikiran,fakata,atau keterangan dari orang lain yang akan dikutipnya
J.Bahasa yang dipakai
·   Mengawali kalimat jangan menggunakan penampilan orang pertama atau orang kedua seperti saya,aku,kami,engkau Dsb,tetapi disusun dalam kalimat yang pasid,kecuali untuk ucapan terima kasih pada kata pengantar,sebutan saya,dapat diganti dengan penulis
·   Penggunaan istilah2 haruis memakai istilah yang sudah di-Indonesiakan.Dalam keadaan terpaksa harus memakai istilah asing,maka istilah aasing harus dicetak garis miring
·   Gunaknlah kata penghubung,kata depan,awalan,ataupun akhiran dengan tepat
·   Pada pemutusan kata untuk ganti baris,harus diperhatikan kata dasarnya,Misalnya memungkinkan harus dipotong menjadi mungkinkan.
·   Penempatan tanda hubung di akhir garis harus diletakkan disamping kanan,jangan diletakkan di samping kiri
K.Penulisan Daftar Pustaka
         Penulisan Daftar Puistaka harus sesuai Abjad dari nama2 pengarang buku yang dijadikan daftar pustaka.Khusus untuk pengarang tidak ada nama pengarang,bisa dimasukkan nama lembaga atau nama komisi atau nama judul karangan tersebut.jika ada 2 buku atau lebih dari sesorang pengarang dan buku2 tersebut dimasukkan daftar pustaka maka tidak perlu mencantumkan kembali nama pengarangnya tetapi dapat dibuatkan garis sepanjang 6 ketikan dari sisi sebelah kiri.


























ARTIKEL
         Artikel dalam bahasa inggris ditulis’article” menurut kamus lengkap Inggris-Indonesia karangan Prof.Drs S.Wojowasito dan W.J.S Poerwordarminto,article berarti karangan sedangkan dalam Bahasa Indonesia berarti karangan di surat kabar,majalah Dsb.sedangkan Menurut R.Amak Syarifuddin,Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Massa(STIKOSA-AWS)Surabaya,artikel adalah suatu tulisan tentang berbagai soal mulai politik,sosial,ekonomi budaya,teknologi,olahraga Dll.Misalnya tulisan mengenai kehidupan kewanitaan,pemuda,sejarah,film,drama DsbArtikel termasuk kategori Views(pandangan)yaitu tulisan yang berisi pandangan,ide,opini,penilaian penulisannya tentang suatu masalah atau peristiwa.
      Berdasarkan Pendapat para pakar dan praktisi tersebut dapat disimpulkan bahwa semua tulisan di surat kabar atau majalah yang bukan berbentuk berita disebut artikel yang membedakannya adalah jika artikel tersebut dimuat pada halaman opini disebut artikel umum,bila diletakkan di halaman seni dan hiburan dikatakan esai,sedangkan jika dimuat dalam kolom khusus disebut tajuk rencana.
      Fakta adalah kenyataan yang sesuai dengan data yang sebenarnya Misal: MUI di Indonesia menyatakan bahwa bumbu masak Ajinomoto adalah Haram.,Interpretasi adalah hasil pemikiran berupa penafsiran,pengertian atau pemahaman yang dilakukan seseorang atau individu,Misal:Menurut Prsiden Abdurrahman Wahid mengatakan bahwa bumbu Ajinomoto adalah halal kenapa?KARENA lemak babi yang digunakan dalam proses pembuatan ajinomoto tidak bersentuhan langsung dengan Ajinomoto melainkan cma mengurai atau memisahkan sel2 tetes tebu sebagai bahan baku utama,sedangkan Opini adalah pendapat Sekolompok orang,Misal:Contoh pada kasus Ajinomoto tersebut muncul berbagai pendapat antara lain.menghalalkan Ajinomoto dan adapula yang mengharamkannya.Sedangkan perbedaan artikel dengan komentar adalah bila komentar tulisannya terlalu terfokus untuk menanggapi suatu permasalahan yang terjadi sedangkan Artikel penulisannya tidak sekedar mengomentari masalah tetapi juga mengajukan pandangan,pendapat atau pemikiran lain yang sudah banyak diketahui masyarakat maupun belum diketahuinya.
Kegunaan Artikel
         Kegunaanya bagi penerbit adalah untuk membedakan pemuatan berita antara fakta dan opini .bahkan dalam majalah ada halaman khusus untuk artikel fungsinya sebagai wadah untuk menampung aspirasi masyarakat.
Judul Artikel
      Judul sebuah artikel harus mendapat perhatian khusus.jika judul itu pas dan menarik maka media massa akan tertarik pula.Keriteria dalam menulis Judul artikel
·   Atrkatif dan Baru
            Artinya judul itu harus juga bermanfaat dan bersifat atraktif dan belum pernah dipakai oleh penulis lain sebaiknya judul dikaitkan dengan permasalahan inti dari artikel tersebut.agar pembaca merasa tertarik untuk membacanya
·   Tidak Panjang
            Membuat judul artikel jangan terlalu panjang sebaiknya terdiri dari subjek dan predikat saja.apabila ingin judul yang panjang,buatlah judul utama dan sub2 judul
·   Punya Relevansi
            Judul harus memiliki relevansi yang jelas dengan isi artikel karena sekaligus mencerminkan gagasan sentralnya,artinya jika artikel yang kita tulis itu tentang dampak ekonomi,maka judulnya jangan berisi masalah ekonomi.harusnya tentang dampak yang timbul akibat gejolak ekonomi yang muncul
Jenis Artikel
·   Eksploratif
            Adalah artikel yang mengungkapkan fakta2 berdasarkan kajian2  dari penulisnya.Jenis artikel ini sangat cocok untuk artikel yang menguraikan penemuan2 baru
·   Eksplanatif
            Adalah artikel yang isinya menerangkan sesuatu untuk dipahami pembaca
·   Deskriptif
            Adalah artilkel yang menggambarkan suatu permasalahan yang terjadi di tengah masyrakat,sehingga dapat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di tengah2 masyarakat
·   Prediktif
            Adalah artikel yang berisi perhitungan atau ramalan apa yang akan terjadi di kemudian hari
·   Preskriptif
            Adalah artikel yang memberikan tuntunan kepada pembacanya untuk melakukan sesuatu kepada pembacanya sehingga pembaca tidak mengalami kekeliruan atau kesalahan
Persyaratan penulisan Artikel
         Untuk menulis Artikel ada 3 persyaratan yaitu
1.penulis sudah dikenal di kalangan masyrakat intelektual
2.tidak termasuk daftar hitam
3.memiliki kompetensi keilmuan sesuai dengan permasalahan yang dibahas
Sedangkan untuk isi materi Artkel ada 9 persyaratan yaitu:
1.tulisan harus orisinil,belum pernah dimuat di media lain
2.bersifat aktual dan faktual
3.mengandung unsur ilmiah populer,bukan ilmiah tehnis
4.mengandung gagasan sentral yang jelas,bukan sekadar pernyataan lepas
5.utamakan gagasan sendiri bukan merangkum
6.tidak mengandung sesuatu yang dapat menyinggung perasaan orang lain
7.Tidak menghina SARA(Golongan)
8.Tidak menyimpang dari ideologi Pancasila
9.Materi tidak bersifat promosi
Etika Penulisan Artikel
1.jangan mengirim naskah yang sama kepada penerbit yang sama
2.Kirimkan artikel anda itu ke 1 penerbit lebih dulu,lalu tunggu bila tidak dimuat dalam 1 minggu tetapi artikel itu masih relevan maka anda boleh mengirmkan artikel itu ke penerbit yang lain
3.dalam menulis artikel jangan menyerang pihak lain
4.jangan memanfaatkan artikel untuk kepentingan seseorang atau kelompok \
5.kalau tidak sangat penting,hindari menulis artikel secara bersambung,sebaiknya satu masalah dikupas tuntas
6.jangan menanyakan kapan artikel dimuat dan jangan sekali-kali bertanya tentang honor penulisan
7.jangan meminta kelmbali artikel anda bila artikel tersebut tidak dimuat
8.pahami karakter media yang menjadi incarana anda untuk memuat artikel
9.pahami khalayak yang menjadi incaran anda
10.  sesuaikan gaya penulisan anda dengan tehologi penulisan
11.  pahami tata cara pengiriman naskah pada penerbit incaran anda
Komposisi
      Komposisi dalam artikel sama fungsinya dengan suatu bentuk bangunan ada 4 kompsisi Artikel yaitu:
1.Bangun 1
            Pada bangun ini terdiri dari lead,prolog,intro atau teras yang umumnya disebut dengan pembuka.
2.Bangun 2
            Pada bangun ini disebut dengan leher karena pada bangun ini tempat bersambungnya antara prolog dengan isi artikel atau biasa disebut juga Bridge atau yang ngetrend disebut jembatan.Pada tahap ini kita akan mengaitkan atara pembuka(prolog)dengan materi artikel yang akan kita sajikan
3.Bangun 3
            Pada bangun ini merupakan bagian yang terpenting karena sebgai uraian atau pengungkapan masalah
4.Bangun 4
            Pada bangun ini disebut dengan anti klimaks,kaki atau ending dari suatu artikel
Bentuk2 Artikel
·   How to
            Pada artikel ini lebih banyak menunjukkan masalah bagaimana cara mengatasi satu masalah yang paling baik serta efesien
Contoh Artikelnya
Jawa Pos,Jum’at  13 September 2010
Kendala Ekspor nonmigas Jawa Timur
Oleh : Totok Djuroto
Peneliti BP3U Surabaya
   Peluang Jawa Timur dalam meningkatkan ekspor nonmigas sebenarnya terbuka luas.Bila dilihat strukturnya ekspor secara nasional Jawa Timur menduduki urutan teratas dengan 11,1 % dari total ekspor secara nasional,Keberhasilan Jawa Timur ini terlihat sejak 1982,saat pemerintah indonesia atengah giat2nya melaksanakan kampanye peninmgkatan ekspor migas komoditi non migas,awal tahun 1982,realisasi ekspor komoditi nonmigas Jawa timur masih tercatat 943.366,71.kg.dengan nilai 277.105.597 dolar Amerika.pada tahun 1983,naik menjadi 1.058.573 kg.komoditi yang paling menonjol ekspornya menduduki urutan teratas adalah kopi,tembakau dan udang segar.Dilihat Komposisi dari ekspor non Migas Jawa Timur,setiap tahun ada perubahan.jika diawali tahun 1983 lalu komposisi ekspor Jawa Timur tercatat 77,9% masih merupakan bahan mentah
Kendala
   Sukes impor Jawa Timur samapai dengan akhir 1989 sebenarnya tidak lepas dari sistem perdangangan yang kita lakukan,baik untuk luar negeri maupun dalam negeri.kemantapan pasar dalam negeri mendorong lancaranya pertumbuhan ekonomi secara nasional disamping mendukung kelancaran ekspor yang merupakan sumber penerimaan devisa.Dilihat dari kacamat perdangan,kelancaran arus barang,terutama bahan utama dan barang2 penting bagi kebutuhan masyarakat dari seluruh wilayah Indonesia.Tetapi beberapa kendala muncul dalam pendistribusian barang2 produksi rakyat.Samapai sekarang,kelancaran perdangan dalam negeri terutama arus barang,masih diwarnai dengan tingginya biaya angkutan,atau bahkan sukarnya mendapat tempat di kapal untuk angkutan antar pulau.ini merupakan kendala yang memrlukan pemecahan tersendiri
Informasi
   Satu hal yang patut diperhatikan di dunia perdagangan adalah informasi pasar.informasi ini amat diperlukan oleh kalangan bisnis untuk menentukan langkah yang akan ditempuh dalam memasarkan hasil produksinya.Dunia usaha pada umunya sampai sekarang masih mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi tentang keadaan pasar.lebih lagi yang ada kaitannnya dengan kegiatan ekspor
   Informasi sebenarny ada dimana-mana.untuk mempertahankan usahanya,para pengusaha harus mampu mengenal dunia di sekitarnya dengan baik,hampir semua hal dan benda yang ada disekitarnya sarat dengan arti dan pesan.masalahnya sekarang bergantung pada bagaimana para usahawan itu mencari,memilih dan mengelola informasi yang ada disekitarnya
Kebijaksanaan
   Masalah yang timbul sekarang adalah bagaimana kelanjutan dari kegiatan jawa timur.kendala selama ini dirasakan oleh dunia usaha Jawa timur terutama menyangkut kegiatan ekspor non migas adalah kurangnya publikasi.Pemewrintah jawa timur perlu menindak lanjuti kebijaksanaan pemerintah pusat atau bila perlu melebihi kebijaksanaan pemerintah pusat.
·   Personal Experience
            Yaitu artikel berisi pengalaman pribadi atau pengalaman langsung yang dialami oleh penulisnya.Misal:Duel dengan pencuri yang menyantroni rumahnya atau menyebrangi sungai dengan seutas tali di pedalaman
·   Self  Help
            Yaitu hampir sama dengan how to yaitu artikel yang menekankan petunjuk dan pedoman yang bersifat psikologi berdasarkan perilaku.Misalnya bagaimana mengatur rumah tangga yang baik atau memanfaatkan liburan untuk mencari uang.
Harian Suara Indonesia Surabaya
Senin 9 September 2010
Bisni sPercakapan
Trend Bru Menjual Jasa
Oleh : Drs.Totok Djuroto
         Dahulu jika banyak bicara akan menjadi celaan,sampai ada mitos jangan banyak bicara,tetapi banyaklah bekerja,jadi bicara seperlunya,Namun,sekarang sudah terbalik,orang jsutru diharapkan untuk banyak berbicara,karena dari bicara itulah orang mendapatkan duit,itulah hal baru yang diharapkan dari bisnis menjual jasa.
·   Profile
            Yaitu artikel yang bercerita tentang potret pribadi yang sudah dikenal,jenis artikel ini bersifat menghibur atau mengenal lebih dalam
·   Round up,Survey
            Yaitu artikel yang menggabungkan berbagai pendapat,saran,gagasan,saran, yang dirangkum mejadi satu,untuk menanggapi permasalahan yang timbul,artikel ini biasanya berisi komentar,renungan,informasi baru petunjuk dan saran
·   Humor
            Huimor atau sesuatu yang lucu menarik juga dibuat artikel biasanya termasuk kategori artikel esai atau kolom yang memuat ekspresi penulisnya.
·   Artikel general interes
                  Jenis artikel ini bersifat luas cakupannya,dikupas secara umum sehingga sulit digolongkan jenis dan bentuknya.biasanya arttikel dikemas dalam bentuk bersambung